Selasa, 22 September 2015

Makan Daging Tidak Pakai Eneg

Gambar 1. Murid-murid suami (SMP N 2 Karanganyar)
(sumber : dok.pri)
Gema takbir terus mengalun. Beberapa tempat ibadah masjid dan mushola ramai menyerukan takbir. Saya sendiri malam ini masih mempersiapkan diri untuk sahur besok pagi. Besok pagi saya menjalankan ibadah puasa Arofah. Suami dan anak saya hari ini telah berpuasa. Kok berbeda? Tak apalah, yang penting kami tak menyalahkan yang tidak sama dengan kita. Beda itu indah.
Seperti tahun sebelumnya, saya akan memasak daging sapi dan kambing yang kami miliki dengan resep praktis tidak pakai repot. Seperti soto, tongseng, sop dan bakso. Mengapa saya memilih yang praktis? Karena nanti hasilnya juga tidak bikin eneg. Biasanya suami dan anak-anak suka. Saya memang menghindari masak menggunakan santan. Bukan apa-apa, bukan takut kena kolesterol melainkan butuh yang segar-segar.
Saya juga hanya menggunakan resep ala saya, yang sederhana dan tidak membutuhkan rempah-rempah yang sulit ditemukan di pasar tradisional. Saya menghindari menggunakan bumbu instan. Sepertinya bumbu instan aromanya tidak pas di hidung saya dan rasanya tidak cocok di lidah saya.  Bukan ala chef terkenal dan mungkin sangat jauh berbeda dengan resep makanan yang sudah diujicobakan di dapur masak majalah, Koran atau televisi.
Bumbu utama untuk  soto adalah bawang putih, merica, garam, bumbu masak, sereh, lengkuas, daun salam, bawang merah goreng tabur. Tambahan yang lain sambal, kecap, kecambah, seledri, soun,
Bumbu utama untuk sop adalah bawang putih, merica, garam, bumbu masak, bawang merah goreng tabur. Sayurannya adalah kubis, seledri, wortel, tomat, kentang, dan daun bawang.
Bumbu utama untuk tongseng adalah bawang putih, bawang merah, Lombok merah dan rawit, merica, garam, bumbu masak, bawang merah goreng tabor, kecap, tomat, kubis.
Bumbu utama untuk kuah bakso adalah bawang putih, , merica, garam, bumbu masak, daun bawang. Untuk membuat bakso, saya memilih menyerahkan pada penggilingan daging dan pembuat adonan. Semua resep sudah ada pada penyedia jasa. Saya tinggal membentuk bakso bulat-bulat saja, tak pakai repot. Bahan pelengkapnya adalah mi, bawang merah tabur, seledri.
Dari keempat yang saya sebutkan tak ada unsur santannya, jadi bila dimakan tidak eneg. Saya juga akan mengundang murid-murid untuk makan bersama di rumah. Saya sadar daging yang ada di rumah akan berlimpah ruah. Tentu saja dengan harapan berbagi daging akan lebih memberikan manfaat daripada dimakan sendiri. Cepat habis daging di dalam kulkas, itu akan lebih baik.
Gambar 2. Murid-murid SMK Tunas Muda Karanganyar
(sumber : dok.pri)
Tak lupa saya mengucapkan selamat Hari Raya Idhul Adha. Jangan lupa bagi yang mampu, sembelihlah hewan kurban. Bagi yang belum mampu mulai sekarang bisa menabung sedikit demi sedikit. Insya Allah niat kita untuk berkurban akan terwujud, amin.
Karanganyar, 22 September 2015