Sabtu, 20 Februari 2016

Nasi Bandeng

Pulang mengajar perut keroncongan. Saya bermaksud untuk membeli sayur di warung langganan saya, tapi sayang ternyata tutp. Akhirnya saya pulang sampai rumah berharap bisa mencari lauk di tempat lain.

Kalaupun sudah malas keluar rumah lagi, minimal saya sudah punya bandeng presto. Bandeng presto yang saya beli di sekolah tadi. Harganya tidak terlalu mahal. Hanya sepuluh ribu rupiah saja untuk 2 ekor. Tinggal goreng sreng.

Biasanya bila di warung hiks, saya membeli nasi bungkus berupa nasi bandeng plus sambal saja. Maka di rumah juga demikian. Ambil tempe yang masih dibungkus, lalu dibuka, digoreng sreng. Sambil menunggu tempe matang, ambil 4 buah lombok rawit merah, bawang putih lalu diulek di atas cowek.

Setelah tempe matang, tempe diulek bersama sambal bawang tadi. Mantap banget. Dua kali dalam sehari makan dengan nasi bandeng, tempe dan sambal. Makan di rumah dengan nasi bandeng serasa nikmati santap malam di angkringan dan minum teh manis, kental.

Ternyata bisa kok hidup semurah mungkin asal tidak memenuhi gaya hidup.

Barangkali bisa membuka usaha nasi bandeng dan sambal bawang lauk tempe. Ayo segera lakukan aksi berbisnis kecil-kecilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar